Detik itu tak lelah berdetik setiap waktunya. Tak lelah membuat cerita setiap perubahan arahnya, tapi kemanapun arah dan tujuannya jalan hidupku tetap pada satu tujuan untuk saat ini. Ketika lukisan langit menggambarkan keceriaannya, aku terhenyak dalam hening sesaat lukisan indah ini sama seperti saat kedua orang tuaku tersenyum beberapa tahun lalu. Dalam detik yang entah berapa miliar aku lewati, senyuman itu terhempas tanpa aku sadari ketika semua yang aku genggam erat lepas seperti butiran pasir. Terlalu ku genggam dan tanpa terasa sekarang hampir semua lepas dalam genggaman seperti bertaburan terhempas yang pernah ku genggam.
Lukisan Tuhan itu amat sangat indah, masih akan kuingat benar keindahan lukisan itu. Tuhan, aku ingin kembali menorehkan lukisan indah itu di senyum mereka lagi, senyum yang abadi melalui keajaibanMu yang tak mungkin aku ingkari lagi. NikmatMu yang teramat indah dalam hidup, menciptakanku diantara dua keajaiban yang tak tergantikan dalam hidup. Sujud ini hanya padaMu, sujudku ini selalu ada doa dalam keajaiban atas ciptaanMu yang begitu indah dan nyata dalam hidup ini. Ijinkan aku melukis senyum itu lagi dalam keajaibanMu, dalam doa ini aku menunggu setiap saat aku bersujud padaMu :)