Saturday, April 26, 2014

Sayang, sayangnya...

Rasanya masih disini. Ketika aku tahu tanpa aku sadari kamu yang berstatus denganku menjalin kisah juga dengannya di duniamu yang lain. Dunia kamu dan dia. Sementara aku disini seperti cctv yang selalu mengintai apa yang kamu lakukan tanpa kamu ketahui. Yang pada akhirnya, aku harus mengakhiri ini semua denganmu, yang ternyata hanya ingin bermain denganku kemudian aku kalah dalam permainan ini. Aku harus pergi. Pergi dengan harapan yang sudah tak mungkin lagi aku tanggalkan padamu. Percayalah, aku baik-baik saja ketika memutuskan ini.

Tapi, kenapa kau kembali lagi? Hari ini, kemarin, 2hari lalu, setiap detik yang berlalu kau terus mencoba dekati aku lagi dengan caramu yang sudah aku tau. 

Sayang, aku telah berjalan jauh melupakan pembicaraan kita dahulu, jejak kaki kita yang melangkah menuju asa harapan itu sudah kuhapus dengan tangisanku, dulu.

Sayang, aku masih mencintaimu dengan sisi lain. Bukan seperti aku yang dulu, yang mencintaimu sepenuh jiwa dan raga. Aku mencintaimu dengan harapan kau sudah bahagia dengan dia orang yang menjadi diantara kita.

Kamu tau? Doaku disana, aku berharap yang terbaik untuk kita selalu. Selama aku disana, aku bermimpi tentang seseorang yang dulu pernah sangat berharga disetiap detikku dan selalu ada di doaku. Sampai pada akhirnya aku tau seseorang yang Tuhan tunjukkan padaku bukan kamu, sayang.

Sayang, dulu aku pernah sayang, tapi sayangnya kamu menyia-nyiakan sayang itu untukmu dulu...